Bagi kalian para warga,
melatih
merupakan kegiatan rutin yang pasti di jalani di manapun tempat latihan yang di
bina. Bahkan mungkin kegiatan melatih sudah menjadi rutinitas sehari-hari, bukan
hanya melatih secara fisik namun juga mengajarkan berbagai hal tentang
pengetahuan serta informasi mengenai bela diri maupun tentang tata krama dan akhlak yang baik. Namun tahukah kamu mengapa siswa sering
mengeluhkan tentang kondisi latihan yang kurang seru dan bahkan merasa kurang
nyaman terhadap pelatih ?.
Ternyata sumber dari kegalauan ini adalah tentang
kurangnya intensitas komunikasi pelatih di luar jam latihan, “ya” komunikasi merupakan modal awal
dalam memberikan pemahaman tentang materi latihan kepada para siswa baik itu di
dalam latihan maupun di luar jam latihan. Banyak siswa yang kurang mengerti
terhadap materi latihan tetapi enggan menanyakan kembali kepada para pelatih di
karenakan takut untuk memulai pertanyaan atau sungkan terhadap pelatih bahkan ada juga siswa yang terang-terangan
menyampaikan kepada pelatih lain tentang ketidak sukaan mereka terhadap seorang
pelatih “pak saya tidak suka di latih mas
A” atau mungkin “pak saya tidak mau
di latih oleh si B karena orangnya terlalu galak”. Jika kalian pernah
mendengar atau bahkan mengalami hal ini, bisa jadi hal ini terjadi karena
kurangnya komunikasi antara siswa dan para pelatih.
Komunikasi yang di jalin di luar jam latihan tenyata bisa
meningkatkan keakraban antara siswa dan warga, baik itu komunikasi di grup
media sosial (BBM, Whatsapp, Facebook)
maupun media online lainya. Pelatih sekedar menanyakan bagaimana kondisi siswa
ketika latihan tadi, apakah ada masalah atau ada yang perlu di terangkan ulang
di latihan berikutnya. Atau ketika ada siswa yang tidak hadir dalam latihan
pelatih menanyakan kondisi atau alasan mengapa siswa tersebut tidak mengikuti
latihan. Jika alasanya karena sakit, lebih baiknya lagi pelatih bersama seluruh
siswa menjenguk siswa tersebut. Hal inilah yang nantinya membuat para siswa
merasa di hargai dan di sayangi layaknya antara guru dengan murid atau bahkan
antara orang tua dengan anaknya.
Bila komunikasi antara siswa dan pelatih sudah terjalin
dengan baik, maka materi apapun akan cepat di tangkap oleh siswa, terlebih
siswa akan merasa eman-eman atau akan
merasa bersalah jika tidak hadir di dalam latihan. Namun begitu pula dengan
siswa, hendaknya mengedepankan tata krama serta akhlak yang baik jika sedang
berkomunikasi dengan pelatih, karena beliau adalah guru yang siap menghantarkan
kalian para siswa pada gerbang kesuksesan. Akhir kata, semoga apa yang telah
kami sampaikan ini bisa menjadi modal bagi para pelatih dan siswa dalam
menjalani seluruh rangkain dan tahapan latihan di Pencak Silat Persaudaraan
Rasa Tunggal... amiiinnn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar