Selasa, 10 Oktober 2017

APA SAJA YANG DI AJARKAN DI PENCAK SILAT PERSAUDARAAN RASA TUNGGAL ?



(ke-RASA TUNGGAL-an) 

Persaudaraan Rasa Tunggal mengajarkan kepada segenap anggota dan warganya untuk lebih memahami apa sebenarnya yang terdapat dalam Persaudaraan Rasa Tunggal, beberapa ajaran pokok, antara lain:


  1. Silaturahim/Persaudaraan, meruapakan wujud kegiatan ukhuwah islamiyah antara manusia khususnya bagi sesama warga dan siswa Persaudaraan Rasa Tunggal tanpa membedakan ras, agama, budaya sehingga terwujud rasa persaudaraan yang kekal dan abadi. Dimana persaudaraan itu tumbuh dan tidak lagi memandang siapa aku siapa kamu, semua merupakan satu dalam rasa (rasa tunggal). 
  2. Keimanan/ketauhidan, merupakan modal utama dalam mengenal dan mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa. Dengan adanya tenaga dalam dan kerohanian  Ke Rasa Tunggal an, sebagai salah satu sarana beribadah tanpa meninggalkan syariat dan lepas dari siafat musyrik. Menjadikan manusia berbudi luhur tahu benar dan salah 
  3. Bela diri/Pencak silat, sebagai salah satu upaya meningkatka mutu mental pribadi seseorang serta menjunjung tinggi dan mempertahankan harkat martabat serta harga diri kita sebagai manusia.                    
  4. Olah Raga dan seni, mengandung unsur kesehatan dan kesenian lewat pencak silat yang merupakan salah satu kebudayaan bangsa Indonesia.

Persaudaraan Rasa Tunggal dengan falsafah dan sesanti Satuhu Hayu Jalmo Kang Rahayu ing Budi, bertekad mewjudkan Rasa Tunggal yang  jaya abadi dengan prinsip mencari Ridho Allah SWT selamat dunia dan akhirat. 


Untuk Kerohanian ini akan dijabarkan lebih lanjut sesuai dengan tingkatan

Senin, 09 Oktober 2017

Ternyata masalah terbesar pada saat latihan adalah kurangnya komunikasi antara siswa dan pelatih ?

Diskusi Bersama....., 



            Bagi kalian para warga, melatih merupakan kegiatan rutin yang pasti di jalani di manapun tempat latihan yang di bina. Bahkan mungkin kegiatan melatih sudah menjadi rutinitas sehari-hari, bukan hanya melatih secara fisik namun juga mengajarkan berbagai hal tentang pengetahuan serta informasi mengenai bela diri maupun tentang tata krama dan akhlak yang baik. Namun tahukah kamu mengapa siswa sering mengeluhkan tentang kondisi latihan yang kurang seru dan bahkan merasa kurang nyaman terhadap pelatih ?.
            Ternyata sumber dari kegalauan ini adalah tentang kurangnya intensitas komunikasi pelatih di luar jam latihan, “ya” komunikasi merupakan modal awal dalam memberikan pemahaman tentang materi latihan kepada para siswa baik itu di dalam latihan maupun di luar jam latihan. Banyak siswa yang kurang mengerti terhadap materi latihan tetapi enggan menanyakan kembali kepada para pelatih di karenakan takut untuk memulai pertanyaan atau sungkan terhadap pelatih bahkan ada juga siswa yang terang-terangan menyampaikan kepada pelatih lain tentang ketidak sukaan mereka terhadap seorang pelatih “pak saya tidak suka di latih mas A” atau mungkin “pak saya tidak mau di latih oleh si B karena orangnya terlalu galak”. Jika kalian pernah mendengar atau bahkan mengalami hal ini, bisa jadi hal ini terjadi karena kurangnya komunikasi antara siswa dan para pelatih.
            Komunikasi yang di jalin di luar jam latihan tenyata bisa meningkatkan keakraban antara siswa dan warga, baik itu komunikasi di grup media sosial (BBM, Whatsapp, Facebook) maupun media online lainya. Pelatih sekedar menanyakan bagaimana kondisi siswa ketika latihan tadi, apakah ada masalah atau ada yang perlu di terangkan ulang di latihan berikutnya. Atau ketika ada siswa yang tidak hadir dalam latihan pelatih menanyakan kondisi atau alasan mengapa siswa tersebut tidak mengikuti latihan. Jika alasanya karena sakit, lebih baiknya lagi pelatih bersama seluruh siswa menjenguk siswa tersebut. Hal inilah yang nantinya membuat para siswa merasa di hargai dan di sayangi layaknya antara guru dengan murid atau bahkan antara orang tua dengan anaknya.
            Bila komunikasi antara siswa dan pelatih sudah terjalin dengan baik, maka materi apapun akan cepat di tangkap oleh siswa, terlebih siswa akan merasa eman-eman atau akan merasa bersalah jika tidak hadir di dalam latihan. Namun begitu pula dengan siswa, hendaknya mengedepankan tata krama serta akhlak yang baik jika sedang berkomunikasi dengan pelatih, karena beliau adalah guru yang siap menghantarkan kalian para siswa pada gerbang kesuksesan. Akhir kata, semoga apa yang telah kami sampaikan ini bisa menjadi modal bagi para pelatih dan siswa dalam menjalani seluruh rangkain dan tahapan latihan di Pencak Silat Persaudaraan Rasa Tunggal... amiiinnn.

Jangan Sekali - sekali melupakan sejarah (Sejarah PS. Persatu Cabang Banyuwangi)



Pencak silat persaudaraan rasa tunggal
Cabang banyuwangi

Pencak Silat Persaudaraan Rasa Tunggal (PERSATU) BANYUWANGI merupakan organisasi bela diri yang berpusat di Madiun yang dirintis oleh Dua Warga asal Desa Sambirejo Kecamatan Geger Kabupaten Madiun yaitu Mas Wakhid Budi Santoso dan Mas Syaikul Ikhsan pada tahun 2004 di Desa Tamanagung Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi, karena kegigihan dan semangat perjuangan mereka berdualah Alhamdulillah PERSATU di Banyuwangi Bisa berkembang dan melebarkan sayapnya.

Pada awalnya PERSATU cab. Banyuwangi tidak memiliki sekretariat dan melakukan pelatihan diranting-ranting yang ditunjuk, namun mulai awal tahun 2011 telah memiliki sekretariat yang beralamatkan di Dusun Krajan Rt. 01 Rw. 07 Desa Tamanagung Kec. Cluring Banyuwangi.
Tujuan utama pendirian PERSATU cabang Banyuwangi ini adalah untuk mempersatukan tekad dan semangat para pemuda dalam sebuah wadah yang positif. PERSATU Banyuwangi merupakan organisasi yang bebas, kami tidak membatasi siapapun untuk masuk sebagai anggota, kami tidak membatasi anggota berdasarkan usia, gender, suku, agama, maupun ras. Dalam hal ini PERSATU Banyuwangi mengutamakan ke-bhineka tunggal ika-an. Syarat utama menjadi aggota adalah ber-Tuhan dan loyal pada organisasi, bangsa, dan negara.
So, ngapain takut dengan Pencak Silat? Pencak silat bukan sesuatu yang radikal, karena seorang ksatria dalam persaudaraan rasa tunggal adalah orang yang bisa menghindari perkelahian fisik dan memerangi nafsu angkara dalam dirinya, karena fisik yang sehat tidak akan berguna tanpa jiwa yang sehat pula.
Semoga Allah SWT selalu meridloi perkembangan PERSATU di Banyuwangi sehingga jadi media dakwah untuk Mensyiarkan Agama Islam dan Li'I'lai Kalimatillah, Amin ya robbal alamin.